Berita

Apa Itu Biaya Platform Google, Jenis Tarif dan Ketentuan

Indra Bonit

Apa Itu Biaya Platform Google, Jenis Tarif dan Ketentuan
Ilustrasi biaya platform Google, jenis tarif dan ketentuan, Source Image: www.antaranews.com

Iberian-Partners.com – Bagi pengguna Android tentu sudah tidak asing lagi dengan Google Play bukan? Ya, perlu diketahui bahwa baru-baru ini Google telah membuat kebijakan terkait biaya Platform Google. Lalu, apa itu biaya platform Google? Mengetahui lebih lanjut, mari kita ulas bersama-sama.

Mungkin masih banyak orang awam yang belum mengetahui terkait apa itu biaya platform Google. Dilansir dari beberapa sumber, disini perusahaan Google menjelaskan terkait kehadiran sistem pembayaran layanan dalam Google Play Billing System (GPB). Pihaknya mengatakan bahwa ini sebagai cara guna mendukung investasi berkelanjutan baik di Android maupun Google Play Store.

Kita tahu bahwa dalam layanan Play Store, kita bisa membeli berbagai macam aplikasi, game atau lain sebagainya. Untuk itu, pihak Google akhirnya menerapkan kebijakan terkait biaya layanan Platform Google kepada semua developer yang ada di layanan Play Store Android.

Secara sederhana, bisa kita katakan bahwa Google Play menjadi wadah untuk para developer bisa memasarkan barang dagangannya. Maka dari itu, para developer juga wajib membayar uang sewa. Jika kalian masih bingung, di bawah ini kami telah menyiapkan ulasan lengkap terkait apa itu biaya Platform Google.

Apa Itu Biaya Platform Google?

Apa Itu Biaya Platform Google
Source: gits.id

Pada pembahasan awal, disini kami akan langsung masuk ke poin utama di pertemuan kali ini, yaitu membahas terkait pengertian apa yang dimaksud dengan biaya platform Google. Untuk itu, kalian bisa simak baik-baik penjelasan lengkap mengenai apa itu biaya platform Google.

Biaya Platform Google adalah biaya dibebankan kepada para developer guna mendukung investasi berkelanjutan baik di Android maupun Google Play Store. Hal ini juga merupakan model bisnis yang umum bagi pasar konten digital marketing yang tengah populer saat ini.

Pernyataan terkait biaya platform Google juga juga dikemukakan langsung oleh VP Public Policy Google Play & Android, Wilson White. Dimana biaya layanan yang dikenakan pada pembelian digital dalam aplikasi, adalah salah satu cara bagaimana pihaknya menghasilkan uang sebagai bisnis serta mendukung investasi berkelanjutan di kedepannya.

Hal ini juga merupakan model bisnis umum untuk pasar konten digital, baik aplikasi maupun game. Wilson White juga menjelaskan jika biaya layanan akan berdampak pada beberapa hal, seperti membuat Sistem Operasi Android tetap gratis.

Dengan demikian, hal ini tentu akan memungkinkan para produsen Hardware membangunnya di berbagai perangkat di level harga berbeda serta membuat pilihan pengguna menjadi beragam. Disamping itu, hal ini juga membuat Google Play tetap aman untuk konten digital.

Terkait biaya platform Google ini juga sempat dikeluhkan oleh sejumlah startup, dimana hal ini dikarenakan pihak Google membebankan tarif layanan pada aplikasi sebesar 15%-30% dari pembelian, penggunaan GPB juga bersifat wajib dan melarang penggunaan opsi pembayaran lain.

Aturan tersebut dinilai sangat memberatkan, karena banyak startup menawarkan aplikasi di Google Play dengan keuntungan di bawah 30%.

Jenis Tarif Layanan Google Platform

Jenis Tarif Layanan Google Platform
Source: www.kominfo.go.id

Seperti dijelaskan bahwasanya para developer akan dikenai dengan tarif layanan Google Play berdasarkan pada persentase harga pembelian atau pembelian digital melalui aplikasinya.

Disini developer akan menerima nilai signifikan dari Android maupun Google Play. Adanya tarif layanan, hal ini merupakan cara untuk menghasilkan uang sebagai bisnis dan mendukung investasi Google di Android maupun Play Store.

Disamping itu, kebijakan ini juga termasuk mendistribusikan Android secara gratis serta menyediakan rangkaian alat serta layanan yang membantu developer membangun bisnis sukses.

Semua dilakukan sembari menjaga platform Google tetap aman serta terlindungi untuk milyaran pengguna di seluruh dunia. Membahas mengenai tarif layanan, berapa tarif layanan dibebankan kepada para developer?

Perlu diketahui bahwasanya tidak ada tarif layanan tunggal karena Google Play mempertimbangkan bahwa developer beroperasi di berbagai situasi yang membutuhkan tingkat dukungan berbeda guna membangun bisnis berkelanjutan.

97% developer mendistribusikan aplikasinya serta memanfaatkan semua fasilitas yang ditawarkan pihak Google Play tanpa biaya. Dari semua developer yang dibebani tarif layanan, 99% memenuhi syarat untuk tarif sebesar 15% atau lebih rendah dengan ikut serta dalam berbagai program ditawarkan Google Play.

Berikut informasi ringkasan tarif layanan Google Play yang bisa kalian ketahui.

Tarif LayananKeterangan
Developer terdaftar dalam tingkat tarif layanan 15%– 15% untuk pendapatan $1 juta (USD) pertama yang didapat developer setiap tahunnya.

– 30% untuk penghasilan melebihi pendapatan $1 juta (USD) yang didapat developer setiap tahunnya
Langganan15% untuk perpanjangan produk langganan secara otomatis dibeli oleh pelanggan, terlepas dari pendapatan didapat developer setiap tahunnya
Transaksi Lain-Lain15% atau lebih rendah untuk developer yang memenuhi syarat dalam program seperti Program Pengalaman Media Google Play

Bagi para developer yang menawarkan sistem penagihan alternatif dengan pengguna di Korea Selatan atau India, tarif layanan untuk transaksi tersebut menggunakan sistem penagihan alternatif sama dengan tarif layanan berlaku untuk transaksi melalui sistem penagihan Google Play dikurangi 4%.

Ketentuan Tarif Layanan yang Dibayar

Ketentuan Tarif Layanan yang Dibayar
Source: wccftech.com

Setelah mengetahui informasi terkait apa itu biaya platform Google dan juga jenis tarif layanan yang dibebankan kepada para developer, berikutnya kita akan bahas mengenai ketentuan tarif layanan dibayarkan.

Tarif layanan ini nantinya akan membantu developer menjangkau pengguna dan membangun bisnis berkelanjutan, serta menjaga platform tetap aman terlindungi. Terkait hal ini, ada beberapa area investasi, diantaranya meliputi:

1. Android & Google Play

Sistem operasi Android tanpa biaya memungkinkan produsen hardware menghadirkan beragam perangkat dengan pilihan harga yang memberikan kesempatan pengguna dalam memilih.

Disamping itu, Google Play Store memberikan pilihan aplikasi maupun game tersedia di lebih dari 190 negara dengan rekomendasi serta aplikasi berkualitas tinggi yang mudah ditemukan.

2. Platform Android Baru

Adanya platform akan membuat beberapa faktor bentuk baru seperti Android Auto maupun Android TV untuk membantu developer meningkatkan jangkauan dengan cara baru.

3. Keamanan

Konsumen memiliki kepercayaan terhadap Android juga Google Play karena sistem keamanannya. Keamanan ini terjaga berkat peninjauan aplikasi untuk memastikan bahwa semuanya telah mematuhi kebijakan terkait keamanan serta privasi serta keamanan otomatis Google Play Protect yang memindai lebih dari 100 miliar aplikasi per hari.

4. Alat Developer

Developer bisa menjangkau langsung lebih dari 3 miliar pengguna Android dengan kemampuan untuk memaksimalkan penayangan berdasarkan perangkat serta fungsi, dan menyediakan pembaruan berkelanjutan.

5. Distribusi Aplikasi

Para developer nantinya bisa menjalankan eksperimen, uji beta, mengoptimalkan listingan Play Store, analisis performa serta lain sebagainya.

6. Sistem Penagihan

Pengguna bisa menikmati semua metode pembayaran aman terpercaya. Sementara itu, Developer bisa bertransaksi secara mudah dengan 700 juta pengguna menggunakan kartu Voucher Google Play atau beragam metode pembayaran lain yang relevan secara lokal.

Kesimpulan

Mengenai pembahasan diatas terkait biaya platform Google, bisa disimpulkan bahwasanya saat ini pihak Google memang memiliki kebijakan untuk membebankan sejumlah biaya platform kepada para developer di seluruh dunia.

Kebijakan terkait biaya platform Google juga menjadi lahan bisnis di sektor digital marketing yang nantinya bisa berimbas pada kemajuan serta perkembangan terkait investasi yang berkelanjutan.


Editor: Ari

Photo of author

Indra Bonit

Indra Bonit, lulusan S2 Universitas Indonesia, telah membangun karir menulis selama 7 tahun, fokus pada topik lowongan kerja dan gaji. Keahliannya menginspirasi banyak pencari kerja, memadukan penelitian mendalam dengan pengalaman nyata.

Baca Juga