Iberian-Partners.com – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan telah menjalani pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Amerika Serikat Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan, Jose W. Fernandez beberapa waktu lalu . Dari pertemuan tersebut diperoleh kesepakatan bahwa Amerika Serikat bersedia memperkuat pondasi kerja sama Ekonomi dengan Indonesia menjadi Comprehensive Strategic Partnership.
Sebelumnya, Indonesia dengan AS menjalin kerjasama Strategic Partnership, dimana dengan adanya kesepakatan baru ini, Indonesia berpotensi memperoleh bantuan serta perhatian lebih dari AS terkait apa yang dibutuhkan untuk mendukung sekaligus mengoptimalkan industri perdagangan.
“Hal pertama yang diangkat dalam pertemuan adalah Indonesia dan AS yang sepakat memperkuat pondasi kera sama Ekonomi kedua Negara menjadi Comprehensive Strategic Partnership. Selain itu, AS menyambut baik rencana Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi). AS pun menawarkan kepada Indonesia, bantuan apa yang dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut.” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Pada pertemuan tersebut juga dibahas terkait rencana pembentukan Persetujuan Mineral Kritis (Critical Mineral Agreement / CMA). Indonesia berharap, dengan adanya hal tersebut AS bisa menunjuk Indonesia sebagai pemasok baterai kendaraan Listrik (Electric Vehicle) dalam jangka panjang. “Amerika Serikat dapat berperan dengan cara mentransfer ilmu mengenai pengelolaan lingkungan dan mencarikan investor” tambah Mendag Zulkifli Hasan.
Kemudian, dari pihak AS pun telah membentuk Mineral Security Partnership (MSP) dengan 13 Negara dan Uni Eropa, hingga saat ini MPS sudah mendukung 4 proyek di seluruh Dunia. Proyek ini bertujuan mempercepat pengembangan rantai pasokan mineral energi penting yang beragam dan berkelanjutan lewat kerja sama dengan Pemerintah dan industri. Selain itu, hal tersebut juga berperan memfasilitasi dukungan finansial dan diplomatik yang ditargetkan pada proyek-proyek strategis di sepanjang rantai nilai.
Sementara itu, Indonesia juga mendukung Perundingan Indo-Pacific Ecomonic Framework (IPEF) dimana secara substantial akan selesai pada tanggal 16 November 2023. Menurut Zulkifli Hasan, Perundingan IPEF dapat berperan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Indo Pasifik.
Selain itu, Zulkifli Hasan juga berharap AS bersedia memasukkan Mineral Kritis ke dalam IPEF serta mengklasifikan IPEF sebagai salah satu syarat guna mengakses kredit pajak (Tax Credit) dari Inflation Reduction Act (IRA), selain dengan Free Trade Agreement (FTA).
Dukungan AS untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor sekaligus pengembangan semikonduktor di Indonesia juga akan diberikan. Tapi, Indonesia juga mengharapkan dukungan AS terkait transisi Energi berkelanjutan. Melalui kesepakatan Comprehensive Strategic Partnership (CSP) antara Indonesia dengan AS, besar kemungkinan semua harapan tersebut bakal terealisasi.
Tercatat sejak bulan Januari sampai September 2023, total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai USD 25,64 Miliar. Angka tersebut mencakup jumlah:
- Ekspor Indonesia ke AS = USD 17,42 Miliar
- Impor AS ke Indonesia = USD 8,52 Miliar
Ekspor Indonesia ke AS sebagian besar terdiri dari Minyak Sawit, Alas Kaki, Ban dan Crustacea. Sedangkan untuk komoditas Impor utama Indonesia dari AS adalah Kedelai, Residu Pati, Susu dan Krim, Kapas serta Tepung.
Terlepas dari beberapa harapan di atas, perjanjian baru terkait AS bersedia menjalin kerja sama Ekonomi dengan Indonesia di sektor perdagangan, masyarakat Indonesia khususnya para Pedagang tentu punya harapan lebih. Mereka berharap transaksi Ekspor produk ke AS bisa meningkat, sehingga bisa memperbaiki perekonomian Negara sebagai pemasok.
Disamping itu, harapan lain dari kerjasama ini adalah banyaknya Investor asing yang bersedia membiayai produksi barang ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Hal ini juga bisa berperan untuk membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Editor: Ari | Sumber: kemendag.go.id
Jangan lupa untuk kunjungi kami di Google News serta gabung Channel Telegram untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terbaru.