Iberian-Partners.com – Baru-baru ini Joko Widodo selaku Presiden RI kabarnya telah resmi menyepakati kerja sama bisnis senilai 25,85 miliar dollar AS atau setara Rp 400 triliun dengan Presiden Amerika Joe Biden.
Kesepakatan kerja sama ini dilakukan ketika Jokowi mengunjungi Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC. Dalam kunjungan ini, keduanya diketahui telah menyepakati 6 dokumen kerja sama antar pemerintah atau government to government (G to G), termasuk kesepakatan pembentukan Comprehensive Strategic Partnership.
Retno LP Marsudi selaku Menteri Luar Negeri mengatakan bahwa keduanya sepakat bekerja sama di beberapa bidang, yakni bidang kesehatan, ESDM, maritim dan kebudayaan. Kerja sama bisnis dengan nilai puluhan miliar dollar AS pun telah resmi disepakati.
“Dari sisi bisnis telah disepakati kerja sama bisnis senilai 25,85 miliar dollar AS atau setara Rp 400 triliun,” kata Menlu Retno dalam keterangan resminya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/11/2023).
Retno Marsudi juga menyampaikan, kesepakatan kerjasama bisnis itu, antara lain, investasi pembangunan Carbon Capture Storage dan kilang Petrokimia, pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle), serta pembangunan modul dan panel surya.
Pentingnya kerjasama diantara kedua belah pihak ini juga disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo ketika menyampaikan Policy Speech di George Town University yang dihadiri oleh 300 peserta.
“Presiden berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dan kemakmuran dunia,” ujar Retno.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo sebelumnya juga telah menerima audiensi dengan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson di Hotel Waldrof Astoria, Washington DC, Amerika Serikat. Adkerson menyampaikan perluasan investasi senilai 3 miliar dollar AS untuk pembangunan smelter di Papua.
“Dan ini tentunya sejalan dengan prioritas Indonesia untuk mengakselerasi hilirisasi industri.” pungkas Retno.
Setelah menyelesaikan kunjungan di Washington DC, Jokowi kemudian menuju ke San Fransisco untuk menghadiri rangkaian KTT APEC , IPEF Leaders Meeting dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk pertemuan bisnis dengan berbagai pengusaha AS.
Indonesia dan Amerika Serikat sepakat meningkatkan kemitraan antara kedua negara menjadi kemitraan strategis komprehensif di berbagai bidang, termasuk pula dalam mengatasi krisis iklim. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyampaikan, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang paling penting dalam transisi energi bersih.
“Termasuk pula kolaborasi kita yang lebih dalam terkait krisis iklim. Saya sudah singgung hal ini sebelumnya, bahwa Indonesia adalah pemain penting dalam transisi energi bersih,” ucap Joe Biden ketika bertemu dengan Jokowi di Gedung Putih, Washington DC, AS, seperti dilansur dari video AFP, Selasa (14/11/2023).
Joe Biden sendiri pun menganggap bahwa mengatasi krisis iklim sangatlah penting. Ia juga sempat melemparkan candaan kepada Presiden Joko Widodo, karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku kedinginan ketika tiba di Amerika Serikat. Pengakuan tersebut disampaikan Jokowi ketika bertemu dengan Biden, setelah keluar dari mobil.
Selain krisis iklim, kerja sama juga menyangkut masalah keamanan khususnya keamanan laut, kerja sama menciptakan perdamaian di Kawasan Indo Pasifik, sampai kerja sama membangun rantai pasok yang aman dan tangguh.
Joe Biden menyatakan, kemitraan strategis komprehensif menandakan era baru dalam poin kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Setelah melaksanakan pertemuan terbatas, kedua presiden kemudian menggelar pertemuan bilateral dengan diikuti oleh delegasi dari masing-masing negara.
Dalam kunjungannya ke Gedung Putih, Joko Widodo juga didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Kemudian ada juga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani.
Editor: Ari | Penulis: Indra
Jangan lupa untuk kunjungi kami di Google News serta gabung Channel Telegram untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terbaru.