Iberian-partners.com – Pada tahun 2023, seleksi guru ASN PPPK akan kembali diselenggarakan. Dibalik itu, ada sikap optimis dari pemerintah khususnya Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan kejelasan status dan kesejahteraan guru-guru honorer.
Adapun dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani menyampaikan bahwasanya target rekrutmen guru ASN PPPK adalah 1 juta guru.
“Saat ini pemerintah tengah berupaya agar seluruh rombongan belajar dan mata pelajaran di sekolah negeri diampu oleh guru ASN. Target rekrutmen guru ASN PPPK dari tahun 2020 adalah 1 juta guru, dan diharapkan hingga nanti tahun 2024, 1 juta guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua,” ujar Nunuk Suryani dalam acara Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN PPPK pada Kamis, 9 November 2023.
Dirjen GTK itupun menambahkan bahwasanya guru honorer yang telah diangkat jadi guru Aparatur Sipil Negara PPPK tahun 2021 yakni 544.000 guru. Di tahun 2023 sendiri tengah dilakukan proses seleksi, jadi ada peningkatan sebanyak 296.000 guru ASN PPPK baru.
“Dengan demikian, jumlah guru yang diangkat menjadi ASN PPPK nanti sudah mencapai lebih dari 800 ribu orang,” tambahnya.
Adanya penambahan dari jumlah formasi untuk guru ASN PPPK sejalan dengan visi dari Dirjen GTK yakni menjadikan guru sebagai profesi terhormat, bermartabat, serta membanggakan bangsa Indonesia.
“Untuk mewujudkannya, kami melakukan berbagai upaya seperti koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain yang masuk ke dalam panitia seleksi nasional (panselnas) untuk merumuskan kebijakan seleksi guru ASN PPPK setiap tahun,” ujarnya.
Supaya proses seleksi berjalan dengan baik, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) mengadakan rapat koodinasi dengan pemerintah daerah secara intensif. Di pembahasan rapat, Panselnas meminta pemda agar menyosialisasikan kebijakan serta mendorong pemda agar mengusulkan formasi sesuai dengan kebutuhan yang dihitung.
Kemudian, dari Kemendikbudristek juga menyampaikan bahwa pelaksanaan seleksi akan berjalan dengan baik dan membantu memberikan data pendukung bagi Kementerian Keuangan agar mewujudkan pembiayaan guru PPPK, termasuk bantuan persiapan guru dengan pelatihan mandiri atau online.
Dalam Webinar bertajuk Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN PPPK, dihadiri tiga narasumber lain, antara lain Sekretaris Daerah Sumba Timur, guru SDN 2 Tekad Tanggamus, dan guru SMP Negeri Nuba Arat.
Sekda Kabupaten Sumba Timur, NTT menjelaskan bahwasanya total guru ASN PPPK di daerahnya berjumlah 1.230 orang.
“Rinciannya adalah tahun 2020 ada 3 orang, tahun 2021 tahap 1 ada 78 orang, tahap 2 ada 50 orang, tahun 2022 dengan total yang lulus 1.099 orang,” ujar Umbu Ngadu Ndamu.
Kemudian, Ia juga kembali menyampaikan bahwa tahun ini di daerahnya mendapat formasi 532 formasi, akan tetapi guru honorer yang lolos ke tahap seleksi administrasi hanya 264 orang. Dari hal itu, maka harus ada upaya dari pemerintah daerah agar calon ASN PPPK guru bisa diloloskan ke tahapan-tahapan berikutnya.
“Beberapa contoh upaya yang dilakukan sebagai pemerintah daerah, misalnya dinas pendidikan, melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN PPPK, serta memperjuangkan kesejahteraan guru honorer khususnya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun,” tambah Umbu.
Adanya kembali seleksi guru ASN PPPK di tahun 2023 tentu akan jadi harapan bagi para pendidik di Indonesia. Pasalnya permasalahan guru honorer sampai detik ini belum rampung.
Kemendikbudristek optimis tahun 2024 1 juta guru ASN PPPK segera tercapat dan proses seleksi akan berlangsung dengan baik.
Editor: Ari | Sumber: Kemendikbudristek
Jangan lupa untuk kunjungi kami di Google News serta gabung Channel Telegram untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terbaru.