Berita

12 Prinsip Etik Keperawatan, Kode, Contoh dan Penerapan

Giring Erlangga

Prinsip Etik Keperawatan
Prinsip Etik Keperawatan, Source: Istockphoto whyframestudio

Iberian-Partners.com – Prinsip etik keperawatan menjadi bagian terpenting yang harus diketahui oleh seorang perawat. Pasalnya hal tersebut menjadi pedoman bagi juru rawat dalam memberi penanganan perawatan supaya segala tindakannya selalu memperhatikan kondisi ataupun kebaikan pasien.

Apabila seorang perawat tidak mengetahui prinsip etik keperawatan, maka saat memberikan asuh terhadap pasien bisa saja mengalami kesalahan dalam penanganannya. Oleh karena itu penerapan ajaran etika tersebut merupakan hal esensial.

Selain itu prinsip etik keperawatan juga menjadi syarat utama di mana harus diketahui oleh perawat bila ingin bekerja di rumah sakit. Mengingat tempat tersebut ingin juru rawatnya profesional serta berkompeten menangani pasien.

Lantas apa saja prinsip etik keperawatan? Terdapat beberapa bagian yang hanya perawat berpengalaman mengetahuinya. Untuk mengetahui lebih lengkapnya mengenai hal tersebut, silakan simak ulasan di bawah ini.

Prinsip Etik Keperawatan

Etik Keperawatan
Source: Istockphoto Andrei Sauko

Berbeda dengan dokter spesialis, seorang perawat tugasnya adalah melakukan perawatan serta menyediakan kebutuhan pasien sehari-hari. Untuk menjalankan tugasnya, seorang juru rawat harus benar-benar memperhatikan keadaan dari klien tersebut.

Oleh karena itu adanya prinsip etik keperawatan sangat dibutuhkan agar juru rawat dapat melaksanakan segala tanggung jawabnya dengan benar. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diketahui ini meliputi:

1. Autonomy (Otonomi)

Prinsip otonomi didasarkan terhadap keyakinan bahwa seseorang dapat berpikir logis serta membuat keputusan mandiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu, lalu orang lain harus menghargainya.

Otonomi merupakan hak kemandirian ataupun kebebasan individu di mana menuntut pembedaan diri. Contoh, tidak memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa keadaannya baik, tetapi sebenarnya terdapat gangguan atau penyimpangan.

2. Berbuat Baik (Beneficence)

Prinsip etik ini menuntut perawat guna melakukan hal baik sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan. Perawat menasehati klien terkait program latihan memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi juru rawat menyarankan untuk tidak dilakukan lantaran beralasan risiko serangan jantung.

3. Keadilan (Justice)

Etik keperawatan justice dipertimbangkan dalam praktik profesional saat perawat bekerja untuk terapi sesuai hukum, standar praktik serta keyakinan untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, saat perawat dinas sendiri, lalu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat membutuhkan bantuan. Perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam hal tersebut kemudian bertindak berdasarkan asas keadilan.

4. Tidak Merugikan (Non-maleficence)

Non-maleficence merupakan prinsip etika keperawatan yang tidak menimbulkan bahaya, cedera fisik ataupun psikologis terhadap klien. Ketika ada klien menyatakan kepada dokter dengan tertulis untuk penolakan pada pemberian transfuse darah.

Kemudian saat itu penyakit pendarahan (melena) membuat kondisi klien semakin memburuk, lalu dokter langsung menginstruksikan pemberian transfuse darah. Pada akhirnya hal tersebut tidak diberikan lantaran prinsip etik beneficence, meskipun di kondisi ini juga terjadi penyalahgunaan non-maleficence.

5. Veracity (Kejujuran)

Nilai prinsip veracity tidak hanya harus dimiliki oleh seorang perawat, tetapi seluruh pemberi layanan kesehatan perlu menyampaikan kebenaran kepada klien. Pemberian informasi harus dilakukan secara akurat, komprehensif maupun objektif. Pada dasarnya kebenaran digunakan untuk membangun hubungan saling percaya.

6. Menepati Janji (Fidelity)

Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, pemulihan, meminimalkan penderitaan serta mencegah penyakit. Supaya dapat mencapai hal tersebut, juru rawat harus berkomitmen menepati janji maupun menghargai komitmennya kepada orang lain. Oleh karena itu menerapkan prinsip etik keperawatan fidelity perlu dilakukan.

7. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan adalah prinsip etik untuk menjaga segala informasi privasi klien agar tidak tersebar. Pengarsipan tentang kondisi kesehatan klien hanya dapat dibaca untuk keperluan pengobatan ataupun meningkatkan kesehatan. Pembicaraan terkait klien diluar area pelayanan harus bisa dihindari.

8. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan bagian prinsip etik keperawatan guna memastikan bahwa tindakan seorang profesional bisa dinilai pada situasi di mana tidak jelas atau tanda terkecuali.

9. Keberlanjutan (Sustainability)

Memperhatikan dampak praktik keperawatan terhadap lingkungan serta mendorong praktik-praktik di mana berkelanjutan. Hal itu termasuk sebagai nilai prinsip etik keperawatan sustainability. Penerapan prinsip keberlanjutan memang diperlukan agar klien tidak khawatir perihal kesehatannya.

10. Kualitas Pelayanan (Quality Care)

Memberikan perawatan berkualitas terbaik, berdasarkan bukti ilmiah hingga praktik berkualitas yang tersedia. Hal itu termasuk ke dalam prinsip etik quality care. Penerapan hal ini dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi klien perawatan.

11. Kebebasan (Freedom)

Setiap orang apa pun pekerjaannya tentu memiliki hak atas suatu kebebasan. Hal itu berupa menentukan pilihan maupun langkah yang ingin diambil. Begitu pula menjadi seorang perawat di mana perlu bekerja secara bebas bekerja menjalani pekerjaannya tanpa ada tekanan atau paksaan dalam memilih sesuai dari luar dirinya.

12. Advocacy (Advokasi)

Seorang perawat berhubungan dengan klien ataupun keluarga, maka harus dapat melindungi hak-hak pihak ini. Peran advokasi sebagai prinsip etik keperawatan perlu dimiliki juru rawat. Hal tersebut berasal dari etika beneficence (kewajiban berbuat baik) serta non-maleficence (kewajiban tidak merugikan).

Kode Etik Keperawatan

Kode Etik Keperawatan
Source: Istockphoto Andrei Askirka

Selain prinsip, adapun kode etik keperawatan di mana tujuannya guna mengatur perawat agar tetap bekerja secara profesional serta memberikan pelayanan terbaik. Dengan menjalankan hal itu secara sempurna, maka seorang juru rawat bisa terhindar dari hukuman ataupun sanksi.

1. Profesi dan Perawat

Berprofesi menjadi perawat harus selalu membekali diri sendiri dengan bermacam-macam ilmu khusus bidang keperawatan melalui penempuhan pendidikan setinggi-tingginya. Kemudian kerap mengakses info terbaru supaya bisa memberi peningkatan pelayanan keperawatan berkualitas. Ada beberapa poin penting harus dipunyai perawat guna menjunjung tinggi kode etik.

  • Selalu aktif terlibat dalam membangun serta menjaga keadaan lingkungan kerja kondusif. Tujuannya agar asuhan keperawatan berkualitas terbaik.
  • Berperan aktif terhadap kegiatan pengembangan pekerjaan keperawatan di tingkat daerah, nasional ataupun internasional.
  • Memiliki peran penting meningkatkan standar pendidikan ataupun pelayanan keperawatan.

2. Perawat dan Teman Sejawat

Seorang perawat dituntut bisa bekerja secara tim maupun individu. Ketika bekerja sama dengan tim, seperti di rumah sakit, klinik atau fasilitas kesehatan maka penting menjaga serta membangun hubungan baik bersama teman sejawat.

  • Wajib menjaga hubungan baik bersama teman sejawat ataupun tenaga kesehatan lainnya. Hal itu bertujuan guna meningkatkan kondisi lingkungan positif demi mencapai tujuan.
  • Wajib menjadi pelindung klien dari tindakan pelayanan tidak berkompeten dari tenaga kesehatan, tidak etis, ilegal, perbuatan buruk hingga berbahaya.

3. Masyarakat dan Perawat

Seorang perawat merupakan bagian penting dari masyarakat di mana bertanggung jawab menjadi pelopor terhadap pemenuhan kebutuhan kesehatan. Beberapa kode etik keperawatan perawat serta masyarakat di antaranya:

  • Bertanggung jawab guna memprakarsai atau mendukung berbagai kegiatan berkaitan pada kebutuhan peningkatan kesehatan.
  • Pencegahan penyakit di masyarakat.

4. Praktik dan Perawat

Perawat diharuskan mampu memahami profesi ataupun tugasnya baik secara teori maupun praktik. Adapun beberapa poin perlu dimiliki oleh juru rawat dalam praktik keperawatan seperti:

  • Wajib meningkatkan kompetensi soft skill serta hard skill.
  • Menjaga serta meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan penerapan keilmuan, kompetensi hingga nilai prinsip etik kejujuran secara profesional.
  • Keputusan diambil ditentukan berdasarkan informasi akurat serta bisa mempertimbangkan kompetensi seseorang bila hendak berkonsultasi, memberi delegasi hingga menerima delegasi.
  • Bekerja sebaik mungkin dengan profesional guna menjaga nama baik profesi keperawatan.

5. Klien dan Perawat

Ketika sedang menjalani tugas, juru rawat akan dihadapkan banyak klien serta pastinya tidak dapat memilih pasien. Beberapa kode etik keperawatan telah mengatur hal tersebut secara lengkap.

  • Wajib memberi pelayanan terbaik dengan menghargai harkat maupun martabat seorang manusia serta menjunjung tinggi perbedaan antara suku, ras, agama atau golongan.
  • Bertanggung jawab secara penuh kepada asuh keperawatan.
  • Wajib menjaga kondisi lingkungan ketika memberi pelayanan keperawatan dengan menghormati nilai-nilai di mana dimiliki klien. Seperti budaya, adat istiadat atau keyakinan menurut agamanya.
  • Menjaga setiap informasi apapun di mana berkaitan pada tugas sebagai profesi perawat. Namun bisa mengungkapkan informasi kerahasiaan bila diperlukan.

Contoh Prinsip Etik Keperawatan

Contoh Prinsip Etik Keperawatan
Source: Istockphoto Dean Mitchell

Bagi beberapa perawat pemula terkadang kebingungan untuk penerapan prinsip etik keperawatan lantaran tidak adanya contoh. Namun tidak perlu khawatir, karena kami telah merangkum sejumlah contohnya untuk kalian. Beberapa contoh di antaranya:

  • Autonomy: Pasien berhak menolak tindakan mengganggu di mana dilakukan oleh perawat. Juru rawat tidak boleh memaksakan keinginan untuk melakukannya atas dasar pertimbangan bahwa terdapat hak otonomi serta otoritas.
  • Beneficence: Pasien memiliki lemah fisik, maka tidak diperbolehkan berjalan ke ruang pemeriksaan. Sebaiknya didorong menggunakan kursi roda.
  • Justice: Juru rawat dihadapkan terhadap pasien total care, maka harus memandikan sesuai prosedur tanpa membeda-bedakan.
  • Veracity: Seorang penderita penyakit HIV/AIDS menanyakan terkait hasil diagnosa penyakitnya. Juru rawat harus memberitahukan hasilnya apa adanya. Meskipun tetap mempertimbangkan kondisi kesiapan mental pasien untuk diberitahukannya.
  • Fidelity: Seorang juru rawat sudah menyepakati bersama pasien guna mendampinginya pada saat perawatan tertentu. Sudah seharusnya pekerja tersebut memenuhi janjinya itu.
  • Accountability: Juru rawat harus berhati-hati supaya tidak terjadi kesalahan dalam memberi dosis kepada pasien. Apabila melakukan kesalahan maka dapat digugat oleh pasien.

Penerapan Prinsip Etik Keperawatan

Penerapan Prinsip Etik Keperawatan
Source: Istockphoto shapecharge

Penerapan prinsip etik keperawatan memang cukup penting supaya dapat memastikan bahwa perawat memberi pelayanan bermutu, aman hingga sesuai nilai-nilai moral. Selain itu prinsip tersebut juga akan membantu juru rawat dalam mengambil keputusan yang lebih etis.

  • Memberikan informasi cukup kepada pasien untuk membuat keputusan tentang perawatannya.
  • Menghormati hak pasien guna membuat keputusannya sendiri.
  • Memberikan perawatan secara adil serta setara kepada semua pasien tanpa diskrimnasi
  • Menghindari preferensi atau perlakuan tidak adil dalam memberi pelayanan keperawatan.
  • Bertujuan guna memberi manfaat terbaik terhadap pasien.
  • Memastikan tindakan keperawatan dapat bermanfaat sesuai kebutuhan pasien.
  • Menjaga agar tindakan keperawatan tidak menyebabkan kerugian.
  • Menjaga kerahasiaan pasien ataupun data medis.
  • Bertindak secara jujur maupun adil dalam semua interaksi pada pasien serta rekan kerja.
  • Bertanggung jawab atas tindakan keperawatan.
  • Mengakui kesalahan dan mengambil langkah-langkah guna memperbaikinya.
  • Menjaga standar etik serta moral dalam praktik keperawatan.

Kesimpulan

Mungkin itu saja pembahasan mengenai prinsip etik keperawatan secara mendetail. Setelah memahami informasi di atas, sebagai juru rawat dapat menerapkannya secara langsung supaya dapat menangani pasien dengan lebih baik lagi. Demikianlah ulasan singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kalian yang merupakan perawat.


Editor: Ari

Jangan lupa untuk kunjungi kami di Google News serta gabung Channel Telegram untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terbaru.

Photo of author

Giring Erlangga

Giring Erlangga, lulusan S1 Universitas Gadjah Mada, telah membangun karir sebagai penulis topik pekerjaan dan profesi selama 5 tahun. Dengan keahlian dan dedikasi tinggi, ia menerjemahkan pengalaman dan pengetahuan akademisnya ke dalam tulisan yang inspiratif dan informatif, membantu banyak orang dalam merancang dan mengembangkan karier mereka.

Baca Juga