Iberian-Partners.com – Pengangguran adalah salah satu masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk di Indonesia. Tingkat pengangguran tinggi dapat menyebabkan kemiskinan, kriminalitas, dan ketidakpuasan sosial.
Tahun 2023 menjadi titik balik penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam aspek ketenagakerjaan. Sepanjang tahun ini, kita menyaksikan penurunan signifikan dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia.
Indonesia mengalami kondisi yang menantang posisinya sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi kedua di Asia Tenggara. Meski, lowongan kerja terbuka cukup banyak dari Fresh Graduate, BUMN, CPNS dan Magang.
Grafik Tingkat Pengangguran di Indonesia 2023
- Tingkat Pengangguran: Pada Februari 2023, tingkat pengangguran di Indonesia tercatat sebesar 5,45%.
- Perbandingan Tahunan: Ini menunjukkan penurunan dari angka Februari 2022, yang berada pada 5,83%.
- Jumlah Pengangguran: Terdapat 7,99 juta orang penganggur di Indonesia pada Februari 2023, menurun sekitar 410 ribu orang dibanding tahun sebelumnya.
Sesuai grafik di atas, Brunei Darussalam memiliki tingkat pengangguran tertinggi, diikuti oleh Indonesia. Sedangkan Kamboja memiliki tingkat pengangguran terendah di kawasan ASEAN.
Pada Februari 2023, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 146,62 juta orang, naik 2,61 juta orang dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 138,63 juta orang bekerja, menunjukkan peningkatan sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022.
Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta Aktivitas Jasa Lainnya menjadi sektor yang mengalami peningkatan pekerjaan terbesar, masing-masing dengan tambahan 0,51 juta orang.
Meski begitu Indonesia mengalami penurunan tingkat pengangguran secara nasional, dari 6,26 persen pada Februari 2021 menjadi 5,45 persen pada Februari 2023. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir 2019.
Namun, penurunan tingkat pengangguran nasional tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (6/11), tercatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 7,8 juta orang, turun 0,54 persen dari tahun lalu. Namun, jika dilihat berdasarkan lokasi, terjadi perbedaan yang cukup signifikan.
Tingkat Pengangguran di Kota dan Desa
- TPT di daerah perkotaan menunjukkan tren penurunan yang konsisten dari tahun ke tahun.
- Di sisi lain, TPT di daerah perdesaan juga menunjukkan penurunan hingga Agustus 2022, tetapi mengalami kenaikan pada Agustus 2023.
Di atas merupakan grafik yang menunjukkan perbandingan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah perkotaan dan perdesaan di Indonesia dari Agustus 2020 hingga Agustus 2023.
Di perkotaan, tingkat pengangguran turun dari 7,88 persen pada Agustus 2022 menjadi 7,07 persen pada Agustus 2023. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri, perdagangan, dan jasa mulai bergerak kembali setelah mengalami kontraksi akibat pandemi. Selain itu, program etik kerja dan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah juga membantu masyarakat perkotaan untuk mendapatkan penghasilan.
Sementara itu, di pedesaan, tingkat pengangguran naik dari 4,16 persen pada Agustus 2022 menjadi 4,38 persen pada Agustus 2023. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan masih mengalami kesulitan untuk berkembang. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, bencana alam, hama, dan penyakit, serta kurangnya modal dan teknologi, menjadi kendala bagi petani dan nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Salah satu provinsi yang mengalami kenaikan tingkat pengangguran di pedesaan adalah Kepulauan Riau (Kepri). Menurut BPS Kepri, tingkat pengangguran di tingkat desa di Kepri mencapai 6,32 persen pada Agustus 2023, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan dan harga komoditas ekspor, seperti minyak kelapa sawit, karet, dan ikan, akibat pandemi.
Di perkotaan, tingkat pengangguran turun dari 7,88 persen pada Agustus 2022 menjadi 7,07 persen pada Agustus 2023. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri, perdagangan, dan jasa mulai bergerak kembali setelah mengalami kontraksi akibat pandemi. Selain itu, program padat karya dan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah juga membantu masyarakat perkotaan untuk mendapatkan penghasilan.
Sementara itu, di pedesaan, tingkat pengangguran naik dari 4,16 persen pada Agustus 2022 menjadi 4,38 persen pada Agustus 2023. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan masih mengalami kesulitan untuk berkembang. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, bencana alam, hama, dan penyakit, serta kurangnya modal dan teknologi, menjadi kendala bagi petani dan nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Salah satu provinsi yang mengalami kenaikan tingkat pengangguran di pedesaan adalah Kepulauan Riau (Kepri). Menurut BPS Kepri, tingkat pengangguran di tingkat desa di Kepri mencapai 6,32 persen pada Agustus 2023, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan dan harga komoditas ekspor, seperti minyak kelapa sawit, karet, dan ikan, akibat pandemi.
Rata-Rata Upah Buruh di Indonesia
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata upah buruh di Indonesia pada tahun 2023 telah mengalami beberapa perubahan. Pada Agustus 2023, rata-rata upah buruh di Indonesia tercatat sebesar Rp3,18 juta per bulan, menandai peningkatan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Untuk detail lebih lanjut, pada Februari 2023, rata-rata upah buruh adalah sebesar Rp2,94 juta. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 1,80 persen dari Februari 2022, di mana rata-rata upah buruh adalah Rp2,89 juta. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-rata upah buruh pada Agustus 2022 adalah Rp3,07 juta, sehingga terjadi kenaikan sebesar 3,50 persen hingga mencapai Rp3,18 juta pada Agustus 2023.
Secara spesifik, Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan rata-rata upah buruh paling besar di Indonesia, yaitu Rp5,53 juta per bulan. Dengan demikian, rata-rata upah buruh di Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan tren kenaikan dan variasi antar daerah. Bahkan, lowongan kerja di Jakarta terbuka sangat lebar.
Situasi pengangguran di Indonesia tahun 2023 menunjukkan tantangan yang signifikan, namun penurunan angka pengangguran menunjukkan adanya kemajuan. Dibutuhkan pendekatan multi-faset untuk terus menekan angka pengangguran, yang mencakup peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan kerja, serta pembaruan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Editor: Stefhanno | Penulis: Nanang
Jangan lupa untuk kunjungi kami di Google News serta gabung Channel Telegram untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terbaru.