Gaji kerja di Jepang hitungan setiap menitnya sebesar Rp2000 sedangkan di Indonesia per menit hanya 500 rupiah. Tidak heran kebanyakan masyarakat tanah air mencari pekerjaan di Jepang meski harus berkorban meninggalkan keluarga.
Pasti kalian tertarik kan untuk kerja di Jepang? Tapi perlu diingat untuk bisa kerja di Jepang itu tidak mudah. Karena kalian harus memenuhi syarat seperti memahami bahasa. Bahkan calon pekerja juga diharuskan melewati tes kesehatan sebelum keberangkatan.
Minimum gaji kerja di Jepang sendiri mengacu pada jumlah beban rata-rata pekerja nasional tiap jam. Adapun 2 jenis upah minim yakni regional yang tak memandang perbedaan industri. Sementara upah spesifik berlaku bagi pegawai industrial tertentu.
Jepang juga menjadi destinasi impian remaja lulusan SMK tanah air. Sebab, biaya kerja dan magang dianggap mampu menyejahterakan. Anggapan demikian karena gaji cukup tinggi baik pada pertanian, konstruksi maupun bidang lain.
Syarat Kerja di Jepang
Bukan hanya jenis pekerjaan, jam kerja atau waktu lembur saja, melainkan terdapat aspek lain di mana mempengaruhi gaji pegawai di Jepang. Hal ini adalah daerah industrinya, upah tertinggi pada negeri sakura sendiri berada di Tokyo, Osaka dan Kanagawa.
Itulah alasan banyak kalangan kenapa ingin mendapatkan beasiswa maupun pekerjaan di wilayah Tokyo. Selain menjadi destinasi wisata, pusat pendidikan daerah tersebut pun cukup mumpuni. Tak heran jika banyak mahasiswa menempuhnya sembari magang.
Persyaratan yang harus dipenuhi supaya bisa kerja di Jepang tak jauh berbeda dengan Indonesia. Seseorang harus memperhatikan pengalaman kerja, pendidikan serta sertifikat keahlian. Jika sudah mendapatkan motivasi atas profit menguntungkan ini, siapkan syarat selengkapnya:
Mampu Menggunakan Bahasa Jepang
Penggunaan bahasa Jepang menjadi faktor fundamental bagi para calon pekerja. Sebab, masyarakat negeri sakura sendiri sangat menjunjung tinggi bahasanya. Mayoritas penduduk pun tak terlalu fasih dalam berbahasa inggris, oleh sebab itu ketika akan mendaftar lowongan kerja di sana pastikan untuk mengasah kemampuan bahasa Jepang.
Setelah belajar bahasa Jepang, setiap calon pekerja pun wajib mengikuti tes resmi yang disebut JLPT atau Japanese-Language Proficiency Test. Adapun beberapa tingkatannya yaitu:
N1: Pemahaman bahasa Jepang di berbagai situasi tertentu.
N2: Kemampuan memahami berbahasa berdasarkan situasi keseharian serta berbagai kondisi hingga tingkat tertentu.
N3: Pemahaman bahasa Jepang situasi harian tingkat tertentu.
N4: Pengetahuan memahami bahasa Jepang dasar.
N5: Kemampuan seseorang memahami sedikit kosakata bahasa Jepang dasar.
Sebagai syarat, seseorang harus menguasai N4 ketika akan bekerja di Jepang. Sebuah nilai tambahan apabila seseorang sudah mengerti hingga tingkatan N1 atau N2. Pasalnya pada level tersebut tak memerlukan jasa agen lagi.
Selain menggunakan tes JLPT, adapun pembelajaran di mana pengelolanya merupakan lembaga resmi yakni The Japan Foundation. Terdapat sedikit perbedaan antar keduanya yakni JFT khusus memberi pembelajaran kepada calon pekerja dan hanya ada level A2.
Latar Belakang Pendidikan
Tingkat pendidikan tentu menentukan posisi pekerjaan. Apabila calon pekerja mempunyai sertifikat kompetensi atau gelar sarjana, maka mereka bisa mendaftarkan diri menjadi pegawai atau ahli di sektor Industri. Asalkan sesuai dengan latar belakang, kesempatan diterima sangat besar.
Cek Kesehatan
Selain aspek pendidikan dan bahasa, mendapatkan gaji besar saat kerja di Jepang juga diberlakukan cek kesehatan. Hal ini menjadi faktor utama keperluan seseorang yang ingin mendaftarkan diri bekerja pada suatu industri atau perusahaan.
Selain itu, tidak semua perusahaan di Jepang juga memberikan jaminan kesehatan seperti BPJS di Indonesia. Dengan begitu, faktor kebugaran sangat penting karena biaya untuk pergi ke dokter di negeri sakura sangat mahal.
Cara Mendapatkan Pekerjaan di Jepang
Jepang menyediakan jenjang karir secara luas untuk para pekerja lokal maupun dari negara lain. Terutama pada bidang teknologi, industri dan lain sebagainya tak henti-hentinya membutuhkan pekerja. Tak heran banyak lulusan SMK tanah air kerap menjadikan Jepang sebagai destinasi rantauan.
Apabila kalian berkeinginan mengetahui biaya kerja, budaya kerja beserta gaji besar, pastikan memperoleh formulir pendaftaran terlebih dahulu. Hal ini bisa diterapkan dengan cara mendapatkan pekerjaan di jepang bagi masyarakat Indonesia selengkapnya:
Jalur Swasta
Cara pertama ialah mendapatkan formulir pendaftaran kerja lewat jalur swasta. Calon pekerja bisa bekerja di Jepang dan menerima gaji mumpuni melalui lembaga P3MI atau Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia. Opsi lembaga ini sebagai wadah penghubung industri Jepang beserta pekerja di tanah air.
Program Pemerintah
Ternyata formulir pendaftaran kerja di Jepang juga disediakan program pemerintah. Adanya kerja sama bilateral antar negara di bidang ekonomi maupun ketenagakerjaan membuat masyarakat Indonesia berkesempatan mendapatkan pekerjaan di luar negeri.
Setiap tahun, pemerintah lewat menteri Ketenagakerjaan mengirim penduduk Indonesia agar ikut serta pada program magang di Jepang. Setiap orang bisa mendaftarkan diri ke dinas Ketenagakerjaan terdekat dari tempat tinggal untuk mengikutinya.
Jika berniat mencari lowongan maupun formulir pendaftaran kerja di Jepang, silakan hubungi kontak Kemnaker pada 021 5081 6000. Selain menghubungi lewat panggilan, kantor lembaga tersebut juga patut dikunjungi guna memperoleh informasi secara detail.
UMR Prefektur Jepang
Sejak kurun waktu 20 tahun lebih, ketika keuntungan perusahaan di Jepang sedang meningkat gaji pegawai tidak dinaikkan. Meski begitu, kebijakan pemerintah setempat sampai saat ini terus mengusahakan kenaikan upah kerja setiap tahun.
Tak jauh berbeda dengan Indonesia, setiap provinsi memiliki UMR berbeda-beda. Penetapan ini pun berlaku untuk 47 prefektur di Jepang. Jika menilik skala nasional, rata-rata Upah Minimum Regional negeri sakura yakni ¥961 atau Rp102.157,93 per jam. Lebih lengkapnya:
Prefektur | Gaji Minimum Per Jam (¥) | Gaji Minimum Per Jam (Rp) |
---|---|---|
Hokkaido | ¥920 | Rp97.799,48 |
Aomori | ¥853 | Rp90.677,12 |
Iwate | ¥854 | Rp90.783,43 |
Okinawa | ¥853 | Rp90.677,12 |
Nagasaki | ¥853 | Rp90.677,12 |
Kumamoto | ¥853 | Rp90.677,12 |
Oita | ¥854 | Rp90.783,43 |
Miyazaki | ¥853 | Rp90.677,12 |
Saga | ¥853 | Rp90.677,12 |
Ehime | ¥853 | Rp90.677,12 |
Fukuoka | ¥900 | Rp95.673,40 |
Kagawa | ¥878 | Rp93.334,72 |
Yamaguchi | ¥888 | Rp94.397,75 |
Tokushima | ¥855 | Rp90.889,73 |
Osaka | ¥1023 | Rp108.748,76 |
Nara | ¥896 | Rp95.248,19 |
Wakayama | ¥889 | Rp94.504,06 |
Hyogo | ¥960 | Rp102.051,63 |
Okayama | ¥892 | Rp94.822,97 |
Hyogo | ¥960 | Rp102.051,63 |
Shimane | ¥857 | Rp91.102,34 |
Kochi | ¥853 | Rp90.677,12 |
Tottori | ¥854 | Rp90.783,43 |
Hiroshima | ¥930 | Rp98.862,51 |
Kyoto | ¥968 | Rp102.902,06 |
Mie | ¥933 | Rp99.181,42 |
Shizuoka | ¥944 | Rp100.350,77 |
Nagano | ¥908 | Rp96.523,83 |
Aichi | ¥986 | Rp104.815,53 |
Shiga | ¥927 | Rp98.543,60 |
Fukui | ¥888 | Rp94.397,75 |
Kanagawa | ¥1071 | Rp113.851,35 |
Toyama | ¥908 | Rp96.523,83 |
Niigata | ¥890 | Rp94.610,36 |
Yamanashi | ¥898 | Rp95.460,79 |
Ishikawa | ¥891 | Rp94.716,67 |
Miyagi | ¥883 | Rp93.866,24 |
Tochigi | ¥913 | Rp97.055,35 |
Fukushima | ¥858 | Rp91.208,64 |
Tokyo | ¥1072 | Rp113.957,65 |
Ibaraki | ¥911 | Rp96.842,74 |
Gunma | ¥895 | Rp95.141,88 |
Chiba | ¥984 | Rp104.602,92 |
Saitama | ¥987 | Rp104.921,83 |
Gaji Kerja di Jepang
Nominal gaji UMR di Jepang sejak awal 2023 lalu yakni 961 yen atau Rp102.726 per jam. Sementara upah bulanannya berkisar 327.254 yen yaitu Rp35 juta. Namun besaran itu tergantung jenis pekerjaan, jam kerja serta adanya waktu lembur.
Meski banyak kalangan masyarakat Indonesia beranggapan bahwa biaya hidup di Jepang mahal, dengan gaji cukup tinggi tentu tak terlalu menjadi masalah. Jika dibandingkan estimasi sejumlah uang harian beserta penghasilan maka dapat dilakukan skema hitung:
Jika seseorang bekerja di salah satu industri dengan gaji ¥1128 atau Rp120.00,00 per jam. Saat setiap harinya bekerja selama 8 jam, pekerja akan menerima setidaknya Rp960.000 per hari. Lalu saat bekerja selama 25 hari dalam sebulan, maka penghasilan Rp911.656 x 25 adalah Rp22.791.400.
Namun besaran gaji tersebut belum disertai biaya lembur, sebab masyarakat Jepang terkenal akan ketekunan dalam kerja. Tak heran jika hampir setiap prefektur menetapkan gaji cukup tinggi. Terlebih banyak profesi dapat dilakukan di negeri sakura itu.
Budaya Kerja Masyarakat Jepang
Jepang sangat terkenal akan budaya kerja keras dan kegigihan masyarakatnya, istilah itu sendiri sudah identik dan melekat pada setiap penduduk. Para pekerja negeri sakura tersebut telah mengimplementasikan diri sedemikian rupa dari ratusan tahun lalu. Saat sedang bekerja, mayoritas pekerja memberlakukan waktu melebihi jam kerja kebanyakan orang di Asia.
Dengan begitu, Jepang sangat cocok dijadikan sebagai tempat ideal bagi para pekerja keras. Selain mendapatkan gaji besar, efisiensi kerja beserta kedisiplinan akan terbentuk dengan sendirinya. Pasalnya setiap perusahaan maupun industri pun mengedepankan kinerja efisien serta tepat waktu.
Biaya Hidup di Jepang
Beberapa waktu belakangan, Jepang sempat menduduki peringkat tertinggi pada kategori biaya hidup. Rata-rata masyarakat wilayah tersebut butuh sekitar Rp72 jutaan bersama keluarga. Sementara bagi penduduk lajang berkisar Rp41 juta.
Bahkan tidak sedikit pula para turis merasa heran karena parkir saja terbilang mahal. Berapa yen parkir di Jepang? Berdasarkan sumber terpercaya, besaran tarifnya mencapai ¥600/jam setara dengan Rp79.000.
Meskipun gaji kerja di Jepang tinggi, pastikan sebelumnya mengetahui sepenuhnya perihal biaya hidupnya. Lebih jelas terkait kebutuhan penunjang sehari-hari di negeri sakura yakni:
Makan: Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan sekali makan beserta minum di Tokyo mencapai ¥965 setara Rp127.000. Jika dibandingkan dengan di Indonesia, tentu saja nominal sebesar itu bisa membuat kenyang seseorang 24 jam penuh.
Tempat Tinggal: Sedangkan biaya tempat tinggal bisa dikatakan sangat tinggi. Terlebih sewa bangunan dekat stasiun serta unit baru. Untuk ukuran 45m2 saja sudah mencapai Rp19 juta atau ¥145000. Jika ukurannya sama namun berlokasi normal pun masih terbilang mahal yakni ¥80000 setara Rp10.500.000.
Transportasi Umum: Mungkin beberapa orang di mana mendapatkan tempat kerja di lokasi pedesaan akan diberi fasilitas kendaraan. Namun tidak semua perusahaan memberlakukannya, dapat dipastikan seseorang memerlukan biaya transportasi umum setidaknya ¥10.300 setara Rp1.4 juta per bulan.
Kesehatan: Sangat jauh berbeda dengan biaya kesehatan di Indonesia, kebugaran saat kerja di Jepang sangat perlu dijaga. Pasalnya tarif kunjungan ke dokter tertentu saja per 15 menit menghabiskan ¥5.176 setara Rp684.000. Tak hanya itu, sekali potong rambut saja seseorang memerlukan dana Rp460.000.
Kesimpulan
Sekian informasi mengenai gaji kerja di Jepang lulusan SMK, sarjana dan magang. Semoga pembahasan UMR, biaya hidup serta budaya kerja di atas bisa dijadikan sebagai motivasi untuk semua masyarakat Indonesia. Nantikan bahasan terkait lowongan kerja, gaji, freelance beserta info menarik lain dari iberian-partners.com. Terima kasih sudah membaca sampai akhir.
Editor: Ari | Penulis: Fathur